Selasa, 06 Mei 2014

manusia dan tanggung jawab

PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
            Tanggung  jawab  menurut  kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung,memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya  yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tangung  jawab juga  berarti berbuat  sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
            Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar. Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibannya. Berarti pula ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggungjawabannya. Bila pada ujian ia mendapat nilai A, B atau C itulah kadar pertanggung-jawabannya.
            Bila si mahasiswa malas belajar, dan ia sadar akan hal itu. Tetapi ia tetap tidak mau Belajar dengan alasan capek, segan dan lain-lain. Padahal ia menghadapi ujian.Ini berarti bahwa si mahasiswa tidak memenuhi kewajibannya,berarti pula ia tidak bertanggung jawab.
            Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab   karena  ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa  pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya.Untukmemperoleh atau meningkatkan  kesadaran  bertanggung  jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan,penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
B.   MACAM-MACAM  TANGGUNG JAWAB
            Manusia  itu berjuang  memenuhi  keperluannya  sendiri atau untuk keperluan  pihak lain. Untuk  itu ia manghadapi  manusia  lain dalam masyarakat  atau menghadapi  lingkungan  alamo Dalam usahanya  itu manusia juga menuadari  bahwa ada kekuatan  lain yang ikut menentukan yaitu  kekuasaan   Tuhan.   Dengan  demikian  tanggung  jawab   itu  dapat  dibedakan   menurut keadaan  manusia  atau hubungan  yang dibuatnya.  Atas dasar  ini, lalu dikenal  beberapa jenis tanggung  jawab,  yaitu  :
(a)  Tanggung jawab terhadap diri sendiri
            Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran  setiap orang untuk memenuhi kewajibannya  sendiri dalam mengembangkan  kepribadian  sebagai  manusia pribadi. Dengan demikian  bisa memecahkan  masalah-masalah  kemanusiaan  mengenai  dirinya sendiri Menurut sifat dasamya  manusia  adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan  seorang  pribadi  maka  manusia  mempunyai pendapat  sendiri, perasaan sendiri angan-angan  sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan  itu manusia berbuat  dan  bertindak.  Dalam hal ini manusia tidak luput  dari  kesalahan,  kekeliruan,baik yang  disengaja maupun tidak.
Contoh:
            Rudi membaca  sambil berjalan. Meskipun sebentar-sebentar  ia melihat jalan,  tetap juga  ia lengah, dan terperosok  ke sebuah  lobang.  kakinya terkilir. Ia menyesali dirinya sendiri akan  kejadian itu.Ia harus beristirahat dirumah beberapa  hari. Konsekwensi tinggal di rumah beberapa  hari merupakan tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.
(b)  Tanggung jawab terhadap keluarga
            Keluarga  merupakan  masyarakat  kecil. Keluarga  terdiri dari suami-istri.  ayah-ibu  dan anak-anak.  dan juga  orang lain yang menjadi  anggota keluarga.  Tiap anggota  keluarga  wajib bertanggung jawab  kepada keluarganya. Tanggung jawab  ini menyangkut  nama baik keluarga. Tetapi tanggung  jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan. pendidikan, dan kehidupan.
 Contoh  :
            Seorang  ibu telah  dikarunia  tiga  anak, kemudian  oleh  sesuatu  sebab suaminya meninggal  dunia, karena ia tidak mempunyai  pekeIjaan/tidak beketja  pada  waktu  suaminya  masih  hidup  maka  demi  rasa tanggung jawabnya   terhadap  keluarga  ia melacurkan  diri.
            Ditinjau  dari segi moral hal ini tidak bisa diterima  karena  melacurkan diri  tennasuk   tindakan  di kutuk,  tetapi  dari  segi  tanggung  jawab   ia tennasuk   orang  yang  dipuji.  karena  demi  rasa  tanggung  jawabnya terhadap  keluarga  ia rela berkorban  menjadi  manusia  yang  hina  dan dikutuk.
 (c) Tanggung  jawab terhadap Masyarakat
            Pada hakekatnya  manusia  tidak bisa hidup tanpa bantuan  manusia  lain. sesuai dengan kedudukannya   sebagai  mahluk  sosial.  Karena  membutuhkan   manusia  lain  maka  ia  hams berkomunikasi  dengan  manusia  lain  tersebut.  Sehingga  dengan  demikian  manusia di  sini merupakan  anggota masyarakat  yang tentunya mempunyai  mempunyai tanggung jawab  seperti anggota masyarakat  yang lain agar dapat melangsungkan  hidupnya dalam masyarakat  tersebut Wajarlah  apabila segala tingkah laku dan perbuatannya  harus dipertanggung  jawabkan  kepada masyarakat.
Contoh:
            Hanafi  terlalu congkak  dan sombong, ia mengejek dan menghina pakaian  pengantin  adat Minangkabau.  Ia tidak memakai  pakaian  itu, bahkan  penutup  kepala  yang dikeramatkan  pun semula ditolak. Tetapi setelah ada ancaman dari pihak  pengiring, terpaksa Hanafi mau memakainya  juga.  Di dalam  peralatan  itu hampir-hampir pernikahan dibatalkan,karena  timbul perselisihan  antara pihak  kaum  perempuan dengan  pihak kaum laki-laki.  Pangkalnya  dari Hanafi juga.  Ia berkata pakaian mempelai  yang masih sekarang dilazimkan  di negerinya,  yaitu pakaian secara zaman dahulu, disebutkannya cara anak komedi Istambul. Jika ia dipaksa  memakai  secara  itu, sukalah  urung  sahaja,  demikian katanya dengan pendek. Setelah timbul pertengkaran  di dalam keluarga pihaknya  sendiri  akhimya  diterimalah,  bahwa ia memakai  smoking, yaitu jas hitam, celana hitam, dengan berompi dan berdasi putih. Tetapi waktu  hendak   menutup   kepalanya,   sudah  berselisih   pula. Dengan kekerasan  ia  menolak  pakaian   dester   suluk,yaitu  pakaian orang Minangkabau. Bertangisan  sekalipun  perempuan meminta  supaya  ia jangan menolak tanda keminangkabauan  yang satu, yaitu selama beralat saja. Jika peralatan sudah selesai, bolehlah ia nanti memakai sekehendak hatinya pula. Hanafi tetap menolak kehendak orang tua, ia tidak hendak menutup  kepala,  karena  lebih  gila pula  dari  pada  anak  komidi,  bila memakai  dester  saluk dengan  baju smoking  dan dasi. Setelah  ibunya sendiri hilang sabamya dan memukul-mukul  dada di muka anak yang “terpelajar” itu, barulah Hanafi menurut kehendak orang banyak, sambil mengeluh dan teringat akan badannya yang sudah “tergadai”.  Untunglah ia menurutkan hal menutup kepala itu, karena sekalian pengantar dan pasuinandan  (pengiring bangsa perempuan) sudah berkata bahwa mereka talc sudi mengiringkan  “mempelai didong”. Akhimya Hanafi tunduk pula dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, Meskipun harus bersitegang dahulu. Sebagai pertanggungjawaban kecongkakan dan kesombongannya  itu, Hanafi harus menerima rasa antipati dari masyarakat  Minangkabau yang sangat ketat terhadap adat itu (salah asuhan)
(d). Tanggung jawab  kepada  Bangsa / Negara
            Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu  adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung  jawab kepada negara.
Contoh:
1)  Dalam novel jalan tak  ada ujung karya Muchtar Lubis, Guru Isa yang tekenal sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang  milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah kalau perbuataan itu diketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.
2) Kumbakarna  menolak perintah kakaknya, juga rajanya  yaitu Rahwana  untuk berperang melawan rama, karena kakanya berbuat keburukan. Bukan main Rahwana. Ia membangkit-bangkitkan hutang budi Kumbakama terhadap kerajan Alengka. Kumbakama menyadari kedudukannya sebagai pang1ima perang, karena itu berangkat juga ia ke medan perang menghadapi  Rama. Akan tetapi ia maju ke medan perang bukan karena membela kakanya, melainkan karena rasa tanggung jawabnya sebagai panglima yang harus membela negara ( Ramayana)
(e). Tanggung jawab terhadap Tuhan
            Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya  manusia mempunyai tanggung jawab Iangsnng ternadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman  Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab sud melalui berbagai macam agama Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah  Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya  dilakukan manusia ternadap Tuhan sebagai penciptanya,  bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.
 Contoh:
            Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya  terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum  yang ada pada agamanya,  hal ini dilakukan  agar ia dapat sepenuhnya  mengabdikan  din kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya.  Dalam  rangka  memenuhi  tanggung jawab  ini ia berkorban  tidak  memenuhi kodrat   manusia   pada   umumnya   yang  seharusnya   meneruskan keturunannya yang sebetulnya  juga  merupakan  sebagian  tanggung  jawabnya sebagai  mahluk Tuhan.
C.   PENGABDIAN  DAN PENGORBANAN
            Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan.  Pengabdian  dan pengorbanan  adalah perbuatan baik untuk kepentingan  manusia itu sendiri.
(a).  Pengabdian
            Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan  kesetiaan,  cinta, kasih sayang, hormat,  atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan  ikhlas.
            Pengabdian   itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung  jawab. Apabila  orang  bekerja keras  sehari  penuh  untuk mencukupi kebutuhan. hal itu berarti  mengabdi  kepada  keluarga.
            Lain halnya jika  kita membantu ternan dalam kesulitan,  mungkin  sampai  berhari-hari itu bukan  pengabdian.  tetapi hanya bantuan saja.
            Berikut  ini diberikan  gambaran  bagaimana  orang tua mengabdi  kepada putra-putrinya demi  kebahagiaan keluarga mereka.
            Sepasang  suami  istri  guru  sekolah  dasar  di  sebuah  desa.  Anaknya cukup banyak.   yaitu 6 orang. Untuk  dapat  memenuhi   kebutuhan keluarga  besar  tesebut.  si ibu tetap bekerja  sebagai  guru.  karena  tahu bahwa  gaji  suaminya  juga  kecil, Si ibu di rumah tidak  melepaskan tanggung  jawabnya  sebagai  ibu  rumah tangga,  karena  memang  tidak mampu membayar  pembantu.  Untuk urusan  pendidikan  di sekolah  si bapak  yang bertanggung jawab,   sedangkan   si ibu untuk urusan pendidikan yang bersangkutan dengan rumah tanggga. Si Bapak mcmbimbing   putra-putrinya   dalam   belajar  di  rumah  malam hari. scdangkan  siang  hari  saling dengan  praktek  biologi  seperti  menanam sayur. memelihara  ternak  yang hasilnya  langsung  dapat dimanfaatkan oleh keluarga. Si ibu mcngajar putra-putrinya memasak, mencuci piring. mencuci   pakaian.  membersihkan   rumah.  Anak-anaknya   yang  mulai besar menjadi  semacam  asistennya.  Setelah anak-anaknya  mulai harus sckolah di kota, mereka itu hanya disewakan kamar yang murah dengan harus memasak  dan mencuci  sendiri yang sudah terlatih baik waktu di desa.  Demikianlah  maka  kamar  itu makin  banyak  penghuninya   oleh adik-adik   yang  juga  menyusul   kakak  untuk  belajar  di  kota.  Sekali seminggu  seorang  pulang  untuk  mengambil  uang  dan  perbekalan  di desa,   dan   sekali   sebulan ayah-ibu  datang ke kota   untuk tetap mengakrabkan hubungan  mereka  sebagai  keluarga, sekaligus mengontrol apakah  anak-anaknya   menjalankan   kewajibannya   secara benar.  Hal  demikian  juga dilakukan  oleh  keluarga   itu  waktu  anak terbesar  harus masuk ke perguruan  tinggi. Pada waktu si sulung sudah tarnat dan bekerja,  ia pindah ke tempat kerjanya dan berfungsi  sebagai donateur  ternadap  adik-adiknya.Walhasil seluruh putra-putri keluarga guru tersebut dapat menamatkan   sekolahnya   dan  menjadi  sarjana. Sementara  itu si bapak dan ibu bertahan  bekerja  sebagai  guru di desa demi  mengabdi  kepada  putra-putrinya   agar  dapat  menjadi   manusia yang  hidupnya tidak  sesulit  dirinya. Waktu  mereka  sudah  pensiun, mereka merasakan  bahwa pengabdiannya   pada  putra-putrinya juga sudah  cukup, mereka merasa  puas  karena mampu membekali putra-putrinya   dengan  ilmu yang dijadikan  kail  dalam   menempuh kehidupan   ini.  Orang  tua  itu  tidak  membekali  dengan  ikan, karena akan cepat habis tanpa bekas !
            Manusia tidak ada dengan sendirinya,tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti  penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
            Pengabdian kepada agama atau kepadaTuhan terasa menonjolnya seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati. Pada umumnya mereka itu adalah orang-orang yang terjun di ladang Tuhan karena kesadaran moralnya,karena panggilanTuhan. Mereka meningggalkan keluarganya dan tidak akan berkeluarga,  Sehingga hampir seluruh waktu waktu, pikiran, tenaga maupun kegiatan hanya tercurah untuk memuliakan Tuhan. Dalam agama yang tidak membedakan manusia atas dasar ras ataupun bangsa itu, para biarawan atau biarawati ditempatkandi daerah – daerah yangjauh dan terpencil.Semuanya dilakukan dengan semboyan tugas sud. Selain pada gereja Katolik,pada agama Budha juga dikenal biarawati atau biarawan dengan sebutan bhiksu dan bhiksuni dengan cara kehidupan yang tidak jauh berbeda.
            Pengabdian kepada negara dan bangsa yang juga menyolok antara lain dilakukan oleh pegawai negeri yang bertugas menjaga mercusuar di pulau yang terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil terpencil dari masyarakat ramai, sementara ito sctiap ban tiupan angin kencang dan laut tidak pernah bernenti, apalagi bila terjadi badai. Mereka bersunyi diri dalam rnengabdikan diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang. Kesenangan yang dapat dirasakan oleh pegawai negri di kota tidak dapat dirasakan,mungkin sekali-sekali bila mereka memperoleh cuti tahunan. Kesenangandan kegembiraansesamapegawai negri haanya mereka bayangkan secara terang di alam yang demikian sepi. Anak-anak mereka sulit berkembang sebagai mahluk sosial, dan tebatas untuk dapat mengembangkan diri akibat terpencilnya tempat tinggalnya. Dengan membandingkanmereka dan kehidupan kawan-kawannya di kota atau di tempat yang lebih enak terasa arti pengorbanan mereka demi keselamatan manusia lain, bangsa dan negara sendiri. Berapa banyakkah orang yang mau dan mampu menghayati pengorbanan mereka itu.?
 (b).  Pengorbanan
            Pengorbanan  berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan,  sehingga  pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan  kebaktian.  Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
            Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca atau mendengarkan  kotbah agama. Dari kisah para tokoh agama atau nabi, manusia memperoleh  tauladan, bagaimana  scmestinya  wajib berkorban.  Berikut ini diberikan dua buah penggambaran.
            Pangeran Sidharta Gautama dari Kapilawastu diharapkan oleh ayahnya untuk kemudian menggantikan kedudukannya sebagai raja. Tetapi, Pangeran tersebut lebih tetarik pada kehidupan pertapa untuk memperoleh penerangan agung bagaimana caranya manusia dapat membebaskan  dirinya  dari  sengsara (samsara) melalui  pelepasan (mokhsa) dan mencapai kehidupan abadi di sorga (nirvana). Ia mengorbankan kehidupannya yang mewah duniawi dalam istana, ia mengorbankan kepentingan keluarganya, karena memandang bahwa kepentingan umat manusia yang bodoh (avidhya) perlu didahulukan. Usahanya berhasil memperoleh  penerangan agung di tcmpat pertapaan Bodh Gaya, yang kemudian disiarkan kepada umat manusia. Ia rela mengorbankan  duniawinya, keluarganya. demi kepentingan  umat manusia yang derajatnya lebih tinggi. Ia menjadi seorang Budha yang akhimya tidak dilahirkan kembali dan menjadi pendiri agama Budha.
            Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah untuk mengorbankan  putra tunggalnya Ismail. Walaupun  ia sangat sayang pada putranya tersebut, perintah Allah untuk mengorbankan  tetap dipatuhinya. Allah menguji kesetiaan dan besamya pengorbanan  Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim tidak sampai hati melihat pisaunya dipotongkan  ke leher putranya, tetapi ia sudah bertekad setia menjalankan perintahNya. Kemudian terbukti. bahwa putra yang mau dikorbankan kepada Allah sudah berganti dengan biri-biri. Pengorbanan  yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim kepada Allah lebih tinggi kadamya daripada pengorbanan oleh nabi ibrahim sekarang yang ditiru oleh oleh umat Islam yang menjalankan ibadah haji di Tanah Suci maupun umat Islam di wilayah lain dengan mengorbanan temak untuk keperluan fakir miskin pada hari raya Idul Qurban.
            Perbedaan antara pengertian pcngabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian  tentu ada pengorbanan.  Antara sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya. Tetapi  untuk kala pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.
            Pengorbanan  merupakan  akibat dan pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran,  perasaan,  bahkan  dapat juga  berupa jiwanya.  Pengorbanan  diserahkan  secara  ikhlas tanpa  pamrih,  tanpa  ada perjanjian,  tanpa  ada transaksi,  kapan  saja diperlukan.
            Pengabdian  lebih banyak  menunjuk  kepada  perbuatan  sedangkan,  pengorbanan   lebih banyak menunjuk  kepada pemberian  sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu.   Dalam  pengabdian   selalu  dituntut  pengorbanan,tetapi  pengorbanan belum tentu menuntut  pengabdian.
            Kesediaan seorang   guru sekolah dasar ditempatkan di  pelosok terpencil daerah transmigrasi, adalah pengabdian yang juga menuntut pengorbanan. Dikatakan pengabdian karena  ia mengajar disitu  tanpa  menerima  gaji dari  pemerintah, tanpa  diurus  oleh pihak berwenang  usul pengangkatannya,  ia hanya bertanggung jawab untuk kemajuan dan kecerdasan masyarakat  / bangsanya.  Ia hanya menerima  penghargaan  dan belas kasihan dari masyarakat setempat.  Pengorbanan   yang  ia berikan  berupa  tenaga, pikiran,waktu untuk kepentingan anak  didiknya.
            Dalam  novel  berjudul  “Siti  Nurbaya”  karya  Marah  Rusli,  betapa  besar  pengorbanan gadis  Siti  Nurbaya  sebagai  pengabdiannya   kepada  orang  tua. Orang  tua Siti  Nurbaya  tidak mampu membayarhutang   kepada Datuk Maringgih. Sebagai tebusannya, Siti Nurbaya dibujuk agar bersedia  kawin dengan  Datuk Maringgih,  si tua bangka,  walaupun  sebenamya  ia sudah mengikat janji  dengan pemuda  pujaannya  bemama  Syamsul Bahri. Demi pengabdian  kepada bapaknya  , Siti Nurbaya  bersedia memutuskan  hubungannya  dengan  Syamsul  Bahri dan mau dikawinkan  dengan  Datuk  Maringgih,  walaupun  dcngan  perasaan  yang  sangat  berat.

manusia dan pandangan hidup

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Manusia dan pandangan hidup adalah merupakan satu di antara beberapa materi pokok ilmu yang terkandung

dalam Ilmu Budaya Dasar. Ilmu Budaya Dasar atau yang identik dengan istilah Basic Humanities itu sendiri

dimaksudkan agar dengan kondisi kehidupan masyarakat kita yang demikian heterogen diharapkan seseorang

menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus.

Menurut Koentjoroningrat, sebagai salah satu pokok bahasan dalam Ilmu Budaya Dasar, pandangan hidup

mengandung pengertian yang mendasar yakni bahwa Pandangan Hidup adalah nilai – nilai yang dianut oleh suatu

masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat.

Sistem nilai budaya sering juga merupakan pandangan hidup atau world view bagi manusia yang menganutnya.

Apabila “sistem nilai” merupakan pedoman hidup yang dianut oleh sebagian besar warga masyarakat, “pandangan

hidup” merupakan suatu sistem pedoman yang dianut oleh golongan-golongan atau, lebih sempit lagi, oleh

individu-individu khusus di dalam masyarakat. Oleh karena itu, hanya ada pandangan hidup golongan atau individu

tertentu, tetapi tidak ada pandangan hidup pada keseluruhan masyarakat.

Pandangan hidup merupakan bagian hidup manusia, tidak ada seorang pun yang hidup tanpa pandangan hidup

meskipun pada tingkatan yang berbeda-beda. Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena

pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.

Dalam kehidupanya manusia tidak akan terlepas dan 3 hal pokok, yakni:

 1) Cita-cita,

 2) Kebajikan, dan

 3) Sikap hidup

Karena itu pula, wajarlah apabila cita-cita, kebajikan dan sikap hidup merupakan bagian hidup manusia. Dan itu

pulalah sebabnya cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup banyak menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak

hasil seth yang melukiska cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup seseorang. Pandangan Hidup dan Ideologi Ideologi

merupakan komponen dasar terakhir dan sistem sistem sosial budaya. Pengertian ini menyangkut sistem-sistem

dasar kepercayaan dan petunjuk hidup sehari hari.

Suatu ideologi bagi masyarakat tersusun dari 3 unsur, yakni:

1. Pandangan hidup

2. Nilai-nilai

3. Norma-norma

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa pandangan hidup itu merupakan bagian dan ideologi kebudayaan

yang dapat membuat kemungkinan-kernungkinan menjawab pertanyaan mengapa (why) tentang sesuatu dan

kehidupan.

Klasifikasi Pandangan hidup

1. Pandangan Hidup yang berasal dari Agama yaitu pandangan hidup yang mutlak

 kebenarannya.

2. Pandangan hidup berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma-

 norma yang terdapat dalam Negara tersebut.

3. Pandangan hidup yang berasal dari renungan adalah pandangan hidup yang relative

 kebenarannya, karena sifatnya individu dan diyakini oleh persepsi diri sendiri.

Langkah – Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik

Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan

pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu

sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai sarana kesejahteraan, ketenteraman

dan sebagainya.

Maka kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai

langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita

dengan baik. Maka dari itu di bawah ini beberapa langkah-langkah dalam berpandangan hidup yang baik, sebagat

berikut:

1.Mengenal.

Mengenal ini merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dan setiap aktivitas hidupnya

yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu

pasti mempunyai pandangan hidup.

2.Mengerti

Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang balk adalah mengcrti. Mengerti di sini dimaksudkan mengerti

terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam

berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagairnana mengatur kehidupan

bernegara. Begitu juga bagi yang berpandangan hidup pada agama islam, hendaknya kita mengerti apa itu Al

Qur’an, hadits dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mcngatu kehidupan baik di dunia niaupun di akherat.

Selain itu juga kita mengerti untuk apa dan dan mana Al Qur’an, hadits, dan ijmak itu. Sehingga dengan demikian

mempunyai suatu konsep pengrrtian tentang pandangan hidup Islam itu.

3.Menghayati

Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan

menghayati pandangan hidup kita mcniperoleh ganibaran yang tepat dan benar mengenai pandangan hidup itu

sendiri.

Menghayati di sini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu denga memperluas

dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu scndiri. Dengan menganalisa dan bertanya

kepada orang yang lebih mampu dalam pemahaman pandangan hidup.

4.Meyakini

Setelah mengetahui kcbenaran dan validitasnya, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dan segi

kemasyarakatan maupun bernegara dan dan kehidupan di akherat, maka hendaknya kita menyakini pandangan

hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian

sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.

Dengan yakin (meyakini) berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.

Adanya sikap menerima secara ikhlas ini maka ada kecenderungan untuk selalu brrpedoman kepadanya dalam

segala tingkah laku dan tindakannya atau setidak-tidaknya tingkah laku dan tindak-tanduknya selalu dipengaruhi

oleh pandangan hidup yang diyakininya.

5.Mengabdi

Pengabdian merupakan snatu hal yang pcnting dalani mcnghayati dan mcyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan

ditenima baik oleh dirinya lebih – lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya.

Sedang perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh prihadi kita sendiri. Dan mengabdi itu sendiri bisa

terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat. Dampak berpandangan hidup

Islam yang antara lain yaitu mengabdi kepada orang kedua orang tua.

Jadi bila kita sudah mengenal, mengerti, menghayati dan meyakini pandangan hidup ini, maka selayaknya disertai

dengan pengabdian Dan pengabdian maka hendaknya dijadikan pakaiannya baik dalam waktu tenteram lebih-lebih

bila menghadapi hambatan dan tantangan.

6.Mengamankan

Proses mengamankan mi merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum

mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini. Langkah yang terakhir ini merupakan

langkah yang terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi

segala sesuatu demi tetap tegaknya pandangan hidup itu. Misalnya seorang yang beragama Islam dan berpegang

teguh kepada pandangan hidupnya, lain suatu ketika dia dicela baik secara langsung ataupun secara tidak

Iangsung, maka jelas dia tak menenima celaan itu. Bahkan bila ada orang yang ingin merusak atau bahkan ingin

memusnahkan agama Islam baik terang-terangan ataupun

secara diam-diam, sudah tentu dan sudah selayaknya bila kita mengadakan tindakan terhadap segala sesuatu yang

menjadi pengganggu. Dengan kata lain para pengikut pandangan hidup Islam akan bertindak untuk mengamankan

terhadap segala tindakan yang bermaksud atau ingin mengganggu salah satu diantara pandangan hidup itu, pasti

ditindak selain oleh Allah kelak juga oleh para pengikut Islam itu sendiri.

CITA-CITA DAN PANDANGAN HIDUP

Di samping itu juga pandangan hidup yang teguh ini akan mampu memperbaiki segala tingkah lakunya, baik dalam

bermasyarakat ataupun dalam menyelesaikan segala masalah hambatan, gangguan dan tantangan sehingga

nantinya akan terwujud cita-cita yang didambakannya.

Oleh karetia itu scbagai makhluk yang mempunyai Cita-cita terutama cita-cita yang akan memimpin kepada

kebaikan dan keselamatan baik pribadi maupun orang lain dan lebih-lebjh keselamatan di akherat kelak.

Bila kita kaji lebih datam maka dalam berpandangan hidup yang baik itu tentu terdapat keyakinan yang teguh.

Pandangan hidup yang demikian ini merupakan dasar akan adanya cita-cita artinya bila adanya cita-cita ini didasari

oleh pandangai hidup ini maka cita-cita ini akan lebih besar kemungkinannya dan bila berhasil maka berarti cita-

citanya itu merupakan hasil petunjuk dan Allah sebagai pencipta seluruh makhluk yang ada. Dengan demikian

besar kemungkinannya untuk selamat dalam menjalankan tugas dan keberhasilan cita-citanya itu dengan syarat

yang bcrsangkutan selalu berpegang teguh pada pandangan hidupnya dimanapun berada.

manusia dan keadilan

Pengertian keadilan

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia.

Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu

banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda.

Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan,

maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau

tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama,

sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.

Keaadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan

adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.

Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan

akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah

melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ?

sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.

Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah

sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya.

Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.

Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah

pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan

terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan

kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak

nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

Berbagai Macam Keadilan

1. Keadilan legal atau keadilan moral

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari

masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil

setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the

man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang

lainnya disebut keadilan legal

2. Keadilan distributive

Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama

diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice

is done when equels are treated equally).

3. Keadilan komutatif

Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan

umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban

dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan

ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam

masyarakat

Kejujuran

Kejujuran atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati

nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan

yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang

bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.

Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan

harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau

kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam

hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.

Kecurangan

Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama

pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya

apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang

dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa

bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak,

ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai

orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya

hidup menderita. Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari

hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek

kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk tersebut

dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma

moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti

jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar

norma tersebut dan jadilah kecurangan.

Pemulihan nama baik

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak

tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika

ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin

yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah

laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah

laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara

lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi

orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya

pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa

apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan

ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf.

Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan,

ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama

hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap

Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.

Pembalasan

Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa

perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah

laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang

bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh

kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia

adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi

norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah

yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang

melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena itu manusia

tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia

berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan

kewajiban itu adalah pembalasan.

manusia dan penderitaan

MANUSIA DAN PENDERITAAN

PENGERTIAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau

menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat

berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas

penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.

Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap

penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan

merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan

dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.

Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami

manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan

psikis, penyembuhan nya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang

dihadapinya.

SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat

siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan,

kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab

yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan,

kesakitan, kegagalan.

Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang

dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang

merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problem nya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya

supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan

disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita

sepuluh kali lebih parah.

KEKALUTAN MENTAL

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental

adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga

yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.

Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :

1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung

2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :

1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.

2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif

3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang 3bersangkutan mengalami gangguan.

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :

1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.

2. Terjadinya konflik sosial budaya.

3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.

Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negatif.

Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya

melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.

Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin

akibat tidak tercapai nya apa yang diinginkan.

Bentuk frustrasi antara lain :

1. Agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat

mudah terjadi hipertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.

2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitif atau ke kanak-kanakan

3. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.

4. Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang

negatif kepada orang lain.

5. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya

6. Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari

paa orang lain.

7. Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas

dengan fantasi nya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.

Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :

1. kota – kota besar

2. anak-anak muda usia

3. wanita

4. orang yang tidak beragama

5. orang yang terlalu mengejar materi

Apabila kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan

manusia dapat diperinci sebagai berikut :

1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.

2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam

dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan

karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul

sikap anti, mislanya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif

yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan

membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya

kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia

berjuang menentang kawin paksa, dan lain lain.

PENYEBAB MUNCULNYA PENDERITAAN

Penderitaan yang muncul karena perbuatan buruk manusia

Menurut pandangan saya, penderitaan ini muncul disebabkan hubungan antara manusia dengan lingkungan

sekitarnya baik dengan antar sesama manusia ataupun dengan alam. Penderitaan ini dapat muncul karena ketidak

harmonisan antara elemen satu dengan yang lainnya. contohnya pada hubungan dalam bermasyarakat, ada kalanya

didalam bermasyarakat terdapat perbedaan pendapat yang dapat menimbulkan perselisihan diantara satu dengan

yang lainnya, hal ini bisa saja mengakibatkan timbulnya rasa dengki, marah, bahkan saling menuduh atau menjelek-
jelekan. dari sinilah penderitaan muncul karena perbuatan saling tidak menyukai tersebut. dalam hal ini, penderitaan

yang dialami adalah penderitaan secara batin karena terdapat rasa sakit hati apabila ada seseorang yang menjelek-
jelekan bahkan rasa itu bisa saja semakin sakit apabila sudah terjadi pertengkaran yang membuat hubungan didalam

masyarakat sudah tidak ada rasa nyaman dan aman. Selain karena ketidak harmonisan dengan sesama, ketidak

harmonisan dengan alam juga dapat membawa penderitaan. contohnya apa yang sedang terjadi saat ini yaitu

bencana alam terjadi dimana-mana. karena kesalahan manusia terhadap alam lah yang membuat alam menjadi

tidak bersahabat lagi dengan manusia maka muncul lah penderitaan pada setiap orang yang terkena bencana alam.

penderitaan yang dialami adalah penderitaan secara fisik dan batin, karena mereka yang terkena bencana alam

harus rela kehilangan harta benda bahkan keluarga mereka.

Penderitaan yang muncul karena suatu penyakit/siksaan

Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal,

dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan

semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini : Seorang anak lelaki buta

sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun

ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan

sampai di universitas dan akhirnya memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr.

Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.

HUBUNGAN MANUSIA DAN PENDERITAAN

Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada

isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah

terikat dengan penderitaan.

Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu

membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh

air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan

mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila

hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan

kekal di akhirat.

Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan

perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani.

Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah.

Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang

kala mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi

penghidupanya.

Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa

aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya

memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak

hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.

Manusia didunia melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa pada penderitaan dan rasa sakit. Muncul

penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani. Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali

pada jalan Allah dan menyadari kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri

maka akan membawa pada pederitaan di akhirat.

Banyak yang salah kaprah dalam menyikapi penderitaan. Ada yang menganhap sebagai menikmati rasa sakit

sehingga tidak beranjak dari kesesatan. Sangat terlihat penderitaan memiliki kaitan dengan kehidupan manusia

berupa siksaan, kemudian rasa sakit, yang terkadang membuat manusia mengalami kekalutan mental. Apa bila

manusia tidak mampu melewati proses tersebut dengan ketabahan, di akherat kelak dapat menggiring manusia pada

penyiksaan yang pedih di dalam neraka. Adapun akan lebih jelas akan dibahas sebagai berikut.

manusia dan keindahan

Manusia dan Keindahan

Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan

dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis

dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa

memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain

itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk

sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka

sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.

Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal

dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan

identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu

mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka

hal itu pada prinsipnya tidak indah.

Keindahan bersifat universal, artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan,

waktu, tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat

indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya

dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata“bellum” Akar

katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan

kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”.

Dalam arti luas meliputi keindahan hasil seni, alam, moral dan intelektual. Dan dalam

arti estetik keindahan mencakup pengalaman estetik seseorang dalam hubunganya dengan

hubunganya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas keindahan

sangat berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.

Sesungguhnya keindahan itu memang merupakan suatu persoalan filsafati yang

jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua

benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan

pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu

yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity),

keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan

Hakekat dari Keindahan

Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal

kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan

(symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).

Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan

bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan

Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana

Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga

2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan

dengan segala sesuatu yang diserapnya.

3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap

dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna

Keindahan identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah

keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang

selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.

Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :

1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal.

Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.

2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari

sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.

Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art”

dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :

1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya, yakni karena

manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri.

2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni karena

keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.

3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif

dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek

manusia dan objek substansi.

Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila

ada keutuhan (Integrity) ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek

tersebut. Ini biasanya disebut sebagai hukum keindahan

Hubungan Manusia dan Keindahan

Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan

bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni

suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang

dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi

manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan

peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa

keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan

manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran

adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya

tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah.

Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah

tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam

seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang

Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan.

Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun

tidak terbatas pada dua bidang tersebut.

Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu

adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak

ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan

bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah,

sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang

mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam

menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses

menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata

indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai

kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan

persahabatan yang paling indah.

Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan

benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang

Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan

tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup

manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat,

mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai

kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.

Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:

1) Tata nilai yang telah usang

2) Kemerosotan Zaman

3) Penderitaan Manusia

4) Keagungan Tuhan

manusia dan kebudayaan

manusia dan kebudayaan.

Manusia dapat diartikan sebagai pengguna,pencipta kebudayaan itu sendiri. Manusia sendiri berasal

adri bahasa sansakerta yang berarti mempunyai akal dan berbudi, budaya sendiri dapat diartikan

sebagai kebiasaan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari .

Pada perinsipnya manusia dan kebudayaan saling bertekaitan , karena apa yang dilakukan seorang

manusia akan menciptakan sebuah kebudayaan. Manusia menmpunyai empat kedudukan dalam

kebudayaan itu sendiri diantaranya :

a. Penganut kebudayaan

b. Pembawa kebudayaan

c. Manipulator kebudayaan, dan

Disamping itu kebudayaan yang dibuat seorang manusia bisa menciptakan sebuah keindahan yaitu seni.

Seni sendiri sangat berguna bagi manusia untuk menjalani kehidupan agar tidak teralalu pasif dalam

Masih didalam kebudayaan , banyak yang tercipta dari seorang manusia yang menjalani kehidupan

- kebiasaan manusia pada menggambar akan menjadi sebuah kebiasaan yang terus berlanjut

akan menghasilkan sebuah karya seni seperti lukisan

- kebiasaan manusia pada menulis, bisa menjadi sebuah karya tulis yang akan menghasilkan

sebuah tulisan yang indah

- dan yang satu ini sudah mendarahdaging dalam kehidupan ibukota, kebudayaan menbuang

sampah, ya. Seperti sudah menjadi sebuah kebiasaan , dan dampaknya nya pun sudah ada dan

Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu

sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari

kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena

perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.

Manusia sebagai pencipta dan pengguna sebuah kebudayaaan

Kebudayaan akan terjadi bila ada sebuah interaksi manusia dengan segala isi yang ada dibumi. Manusia

diberi akal fikiran oleh tuhan untuk mampu menjadi khalifa di muka bumi ini. Budaya akan selalu

terwujud bila ada yang mengerjakan dan melestarikan sebuah kebudayaan itu sendiri.

Dampak globalisai terhadap kebudayaan

Mungkin sudah umum bila kita membahas ini, karena hal ini sudah terjadi terhadap kebudayaan

kita yang tergerus oleh jaman. disebabkan manusia itu sendiri yang meninggalkan kebiasan nenek

moyangnya. Kita boleh mengikuti jaman asalkan kita selalu berpegang teguh akan kebudayaan kita

sendiri. Mungkin ada dampak positif dan dampak negative yang di timbulkan dari globalisasi ini

tergantung manusia itu sendiri yang menyikapinya.

Kegunaan kebudayan pada manusia

1. Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya

2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.

3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia

4. Pembeda manusia dan binatang

5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam

6. Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan

menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.

7. Sebagai modal dasar pembangunan

Tugas 2: contoh cloud computing dan cara kerja.

Pengertian Cloud Computing Definisi cloud computing (komputasi awan) merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam ...